Cara Memelihara Bibit Mangga Agar Berbuah Lebat

Memiliki pohon mangga yang berbuah lebat di halaman rumah adalah impian banyak orang. Namun, perjalanan menuju panen raya dimulai dari perawatan bibit yang tepat. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah, dari pemilihan bibit unggul hingga perawatan rutin agar bibit mangga Anda tumbuh subur dan menghasilkan buah yang manis dan berkualitas.
Proses pemeliharaan bibit mangga meliputi beberapa tahapan penting, mulai dari pemilihan bibit yang sehat dan berkualitas, persiapan media tanam yang ideal, teknik penanaman yang benar, hingga perawatan berkala seperti penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit. Dengan memahami setiap tahapan ini, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam membudidayakan mangga.
Pemilihan Bibit Mangga Berkualitas
Memilih bibit mangga berkualitas merupakan langkah krusial dalam menjamin keberhasilan budidaya. Bibit yang unggul akan menghasilkan pohon yang produktif dan buah yang berkualitas baik. Pemilihan bibit yang tepat mencakup beberapa aspek penting, mulai dari varietas hingga kondisi kesehatan bibit itu sendiri.
Kriteria Bibit Mangga Unggul
Bibit mangga unggul yang siap tanam memiliki beberapa ciri khas. Pertama, perhatikan varietasnya. Pilih varietas yang sesuai dengan kondisi iklim dan tanah di lokasi penanaman, serta sesuai dengan preferensi Anda terkait rasa dan karakteristik buah. Ukuran bibit juga penting; pilih bibit yang memiliki tinggi dan diameter batang yang ideal untuk usia bibit tersebut, menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan kuat. Terakhir, pastikan bibit tersebut bebas dari hama dan penyakit, dengan sistem perakaran yang kokoh dan daun yang hijau segar.
Perbandingan Varietas Mangga Populer
Berikut perbandingan empat varietas mangga populer di Indonesia. Perlu diingat bahwa data ini merupakan gambaran umum dan dapat bervariasi tergantung kondisi lingkungan dan perawatan.
Varietas | Ketahanan Hama | Masa Panen (Bulan) | Karakteristik Buah |
---|---|---|---|
Arumanis | Sedang | 8-10 | Daging tebal, manis, aroma harum |
Manalagi | Tinggi | 7-9 | Daging tebal, manis, sedikit serat |
Gedong Gincu | Sedang | 9-11 | Daging agak tipis, manis, sedikit asam, kulit merah |
Madu | Rendah | 10-12 | Daging tebal, sangat manis, aroma harum |
Ciri-Ciri Bibit Mangga Sehat
Bibit mangga yang sehat ditandai dengan beberapa ciri. Batang terlihat kokoh, tidak ada luka atau bekas serangan hama. Daunnya berwarna hijau segar, tidak layu atau menguning. Sistem perakarannya kuat dan tidak rusak. Bibit juga bebas dari gejala penyakit seperti bercak, bintik, atau pertumbuhan yang tidak normal.
Ilustrasi Bibit Mangga Sehat dan Tidak Sehat
Bayangkan sebuah bibit mangga sehat: batangnya tegak, berwarna cokelat kehijauan, dengan kulit batang yang licin dan tidak ada luka. Daunnya berwarna hijau tua mengkilat, rimbun, dan tidak ada bercak kuning atau cokelat. Akarnya terlihat kuat dan menyebar. Sebaliknya, bibit mangga yang tidak sehat mungkin menunjukkan batang yang bengkok atau patah, terdapat bercak atau luka pada batang, daun menguning atau layu, dan akar yang sedikit atau rusak. Kondisi ini mengindikasikan adanya penyakit atau serangan hama.
Langkah Memeriksa Kualitas Bibit Mangga
Sebelum membeli, periksa dengan teliti beberapa hal. Amati batang, daun, dan akar. Periksa ada tidaknya hama atau penyakit. Pastikan bibit tidak layu dan memiliki pertumbuhan yang merata. Jika memungkinkan, tanyakan kepada penjual mengenai asal bibit, varietas, dan perawatan yang telah diberikan.
Persiapan Media Tanam
Media tanam yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam membudidayakan bibit mangga. Pemilihan dan persiapan media tanam yang baik akan memberikan nutrisi yang cukup, aerasi optimal, dan drainase yang memadai sehingga bibit mangga dapat tumbuh dengan sehat dan kuat. Berikut ini langkah-langkah persiapan media tanam yang ideal untuk bibit mangga.
Komposisi Media Tanam Ideal
Media tanam ideal untuk bibit mangga adalah campuran yang kaya akan unsur hara, memiliki struktur yang baik untuk drainase dan aerasi, serta mampu mempertahankan kelembaban. Perbandingan yang umum digunakan adalah campuran tanah, kompos, dan pasir. Perbandingan yang tepat dapat bervariasi tergantung pada jenis tanah di lokasi penanaman.
- Siapkan tanah yang subur dan gembur. Tanah lempung berpasir umumnya cocok karena memiliki drainase yang baik.
- Siapkan kompos matang sebagai sumber nutrisi organik. Pastikan kompos telah terurai sempurna untuk menghindari pembusukan.
- Siapkan pasir sebagai bahan pengatur drainase. Pasir yang digunakan sebaiknya pasir malang atau pasir silika yang bersih.
- Campurkan tanah, kompos, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1 (tanah : kompos : pasir). Aduk hingga merata.
Perbandingan ini dapat disesuaikan dengan kondisi tanah setempat. Jika tanah terlalu padat, perbandingan pasir dapat ditingkatkan. Sebaliknya, jika tanah terlalu gembur, perbandingan tanah dapat ditingkatkan.
Jenis Media Tanam dan Karakteristiknya
Jenis Media Tanam | Kelebihan | Kekurangan | Catatan |
---|---|---|---|
Campuran Tanah, Kompos, dan Pasir | Murah, mudah didapat, drainase baik, kaya nutrisi | Kadar nutrisi dapat berkurang seiring waktu, rentan terhadap penyakit jika tidak disterilisasi | Perbandingan dapat disesuaikan |
Kokopit | Ringan, drainase baik, steril | Harganya relatif mahal, perlu tambahan pupuk untuk nutrisi | Cocok untuk bibit dalam polybag |
Sekam Padi | Murah, mudah didapat, aerasi baik | Drainase kurang baik jika tidak dicampur dengan bahan lain, nutrisi rendah | Sebaiknya dicampur dengan kompos dan tanah |
Rockwool | Steril, kelembaban terjaga, mudah digunakan | Mahal, tidak dapat digunakan kembali | Cocok untuk perbanyakan bibit secara in vitro |
Drainase Media Tanam
Drainase yang baik sangat penting untuk mencegah pembusukan akar bibit mangga. Pastikan media tanam tidak tergenang air. Berikut beberapa tips untuk memastikan drainase yang baik:
- Gunakan pot atau polybag yang memiliki lubang drainase di bagian bawah.
- Buat lapisan drainase di dasar pot dengan menggunakan pecahan genting atau kerikil.
- Hindari penyiraman yang berlebihan. Siram secukupnya dan biarkan media tanam agak kering di permukaan sebelum disiram kembali.
Sterilisasi Media Tanam
Sterilisasi media tanam bertujuan untuk mencegah penyakit dan hama yang dapat menyerang bibit mangga. Metode sterilisasi yang sederhana dapat dilakukan dengan cara penyinaran matahari atau dengan menggunakan fungisida organik.
- Penyinaran Matahari: Jemur media tanam di bawah sinar matahari langsung selama beberapa hari untuk membunuh bakteri dan jamur patogen.
- Fungisida Organik: Campurkan media tanam dengan larutan fungisida organik sesuai petunjuk penggunaan. Pastikan larutan telah tercampur rata sebelum digunakan.
Penanaman Bibit Mangga
Menanam bibit mangga membutuhkan ketelitian agar bibit dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah yang berkualitas. Tahapan penanaman yang tepat, mulai dari persiapan lubang tanam hingga perawatan awal, sangat krusial untuk keberhasilan budidaya mangga. Berikut langkah-langkah detailnya.
Pembuatan Lubang Tanam
Sebelum menanam, siapkan lubang tanam dengan ukuran dan kedalaman yang sesuai. Ukuran lubang tanam idealnya sekitar 50 cm x 50 cm x 50 cm. Kedalaman ini memungkinkan akar bibit berkembang dengan baik dan mendapatkan akses nutrisi yang cukup. Lebar lubang juga penting untuk mencegah akar terhimpit. Jika menanam di lahan yang padat, perlu pengolahan tanah lebih intensif agar akar dapat menembus tanah dengan mudah.
Proses Penanaman Bibit Mangga
Proses penanaman bibit mangga meliputi beberapa tahapan yang harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak akar. Berikut langkah-langkahnya:
- Gali lubang tanam sesuai ukuran yang telah ditentukan.
- Jika menggunakan polybag, keluarkan bibit mangga dengan hati-hati, usahakan jangan sampai merusak akar dan bonggolnya. Anda bisa melonggarkan polybag secara perlahan untuk memudahkan pengambilan bibit.
- Masukkan bibit mangga ke dalam lubang tanam, pastikan posisi bibit tegak lurus. Akar bibit harus terbentang dengan baik di dalam lubang.
- Tutup lubang tanam dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk organik. Hindari menimbun batang bibit terlalu dalam. Sebaiknya bagian pangkal batang sedikit terlihat di atas permukaan tanah.
- Padatkan tanah di sekitar bibit secara perlahan agar bibit tidak mudah roboh. Buatlah cekungan di sekitar pangkal batang untuk menampung air siraman.
- Siram bibit dengan air secukupnya agar tanah menjadi lembab.
Kedalaman dan Jarak Tanam Ideal
Kedalaman tanam yang ideal adalah sekitar 50 cm, sedangkan jarak tanam bergantung pada jenis mangga dan kebiasaan pertumbuhannya. Untuk jenis mangga yang berukuran besar, jarak tanam yang direkomendasikan adalah sekitar 8-10 meter antar pohon. Sedangkan untuk jenis mangga yang berukuran sedang, jarak tanam yang ideal sekitar 6-8 meter. Jarak tanam yang tepat akan memaksimalkan pertumbuhan dan produktivitas pohon mangga.
Tips Menghindari Kerusakan Akar
Kerusakan akar dapat menghambat pertumbuhan bibit mangga. Untuk mencegahnya, lakukan penanaman dengan hati-hati, jangan menarik-narik bibit saat mengeluarkannya dari polybag. Jika akar terlihat rusak, pangkas bagian yang rusak dengan gunting yang tajam dan steril. Setelah itu, segera tanam bibit agar akar tidak kering.
Penanaman Bibit Mangga dalam Polybag dan di Lahan Terbuka
Penanaman bibit mangga dalam polybag dan lahan terbuka memiliki perbedaan dalam persiapan media tanam dan perawatan. Penanaman di polybag lebih mudah dalam hal pemindahan dan perawatan awal, sedangkan penanaman di lahan terbuka membutuhkan persiapan lahan yang lebih matang.
Aspek | Polybag | Lahan Terbuka |
---|---|---|
Media Tanam | Campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir | Tanah yang subur dan gembur, diolah terlebih dahulu |
Perawatan | Penyiraman dan pemupukan rutin, perlindungan dari hama dan penyakit | Penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, penyiangan rumput liar |
Ukuran Lubang Tanam | Sesuai ukuran polybag | 50cm x 50cm x 50cm |
Penyiraman dan Pemupukan

Penyiraman dan pemupukan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam memelihara bibit mangga. Kedua hal ini saling berkaitan dan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitas tanaman di masa mendatang. Pemberian air dan nutrisi yang tepat akan menghasilkan bibit yang kuat dan siap untuk ditanam di lahan utama.
Jadwal Penyiraman Bibit Mangga
Frekuensi penyiraman bibit mangga bergantung pada kondisi cuaca dan tingkat kelembapan media tanam. Pada cuaca panas dan kering, penyiraman perlu dilakukan lebih sering, sedangkan pada cuaca hujan, penyiraman dapat dikurangi atau bahkan dihentikan sementara. Perhatikan juga kelembapan media tanam; jika terasa kering saat disentuh, maka segera siram.
- Cuaca Panas dan Kering: Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, pagi dan sore hari.
- Cuaca Cerah: Penyiraman dilakukan 1 kali sehari, pada pagi atau sore hari.
- Cuaca Berawan: Penyiraman dapat dilakukan setiap 2 hari sekali.
- Cuaca Hujan: Penyiraman dapat dihentikan sementara, perhatikan kelembapan tanah.
Pastikan air meresap dengan baik ke dalam media tanam. Hindari penyiraman yang berlebihan karena dapat menyebabkan pembusukan akar.
Jadwal Pemupukan Bibit Mangga
Pemberian pupuk harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan bibit mangga. Berikut tabel jadwal pemupukan yang disarankan:
Fase Pertumbuhan | Jenis Pupuk | Dosis (gram/bibit) | Frekuensi |
---|---|---|---|
Fase Semai (0-3 bulan) | Pupuk Organik (kompos) | 50-100 | Sebulan sekali |
Fase Pertumbuhan Vegetatif (3-12 bulan) | Pupuk NPK (15:15:15) | 25-50 | 2 minggu sekali |
Fase Generatif ( >12 bulan) | Pupuk Kalium (K) tinggi | 25-50 | Sebulan sekali |
Catatan: Dosis pupuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi bibit mangga. Amati pertumbuhan dan perkembangannya secara berkala.
Jenis Pupuk yang Sesuai
Pemilihan jenis pupuk sangat penting untuk pertumbuhan optimal bibit mangga. Pupuk organik seperti kompos sangat baik untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan struktur tanah. Pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif (daun dan batang), sedangkan pupuk dengan kandungan Kalium (K) tinggi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan generatif (buah).
Tips Menghindari Pemupukan Berlebih atau Kekurangan
Pemupukan yang berlebihan dapat menyebabkan pembakaran akar dan kematian bibit, sementara kekurangan pupuk akan menghambat pertumbuhan. Perhatikan gejala kekurangan atau kelebihan nutrisi pada tanaman. Gejala kekurangan nutrisi dapat berupa daun menguning, pertumbuhan kerdil, dan buah yang tidak sempurna. Gejala kelebihan nutrisi dapat berupa daun menguning atau terbakar, pertumbuhan terhambat, dan keracunan pada tanaman.
Lakukan pengamatan secara rutin dan sesuaikan dosis pupuk sesuai kebutuhan. Konsultasikan dengan ahli pertanian jika mengalami kesulitan dalam menentukan dosis pupuk yang tepat.
Dampak Penyiraman dan Pemupukan yang Tidak Tepat
Penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan akar membusuk, sedangkan penyiraman yang kurang dapat menyebabkan kekeringan dan kematian bibit. Pemupukan yang berlebihan dapat menyebabkan pembakaran akar dan keracunan pada tanaman, sementara pemupukan yang kurang akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan bibit mangga. Akibatnya, bibit akan tumbuh kerdil, rawan penyakit, dan berbuah sedikit atau bahkan tidak berbuah.
Perlindungan dari Hama dan Penyakit

Keberhasilan budidaya bibit mangga sangat bergantung pada kemampuan kita dalam melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan, bahkan kematian bibit mangga. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang hama dan penyakit umum, serta cara pengendaliannya, sangat penting untuk memastikan pertumbuhan bibit yang sehat dan produktif.
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan pendekatan terpadu, menggabungkan metode alami dan kimiawi secara bijak. Pendekatan ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, sambil tetap efektif dalam melindungi bibit mangga.
Identifikasi Hama dan Penyakit Umum pada Bibit Mangga
Beberapa hama dan penyakit umum yang sering menyerang bibit mangga antara lain kutu putih, tungau, ulat penggerek batang, penyakit antraknosa, dan penyakit busuk akar. Setiap hama dan penyakit memiliki gejala yang khas dan memerlukan penanganan yang berbeda.
Pengendalian Hama dan Penyakit pada Bibit Mangga
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan melalui dua pendekatan utama, yaitu secara alami dan kimiawi. Pendekatan alami lebih ramah lingkungan dan aman bagi manusia, sementara pendekatan kimiawi menawarkan efektivitas yang lebih cepat, namun perlu diperhatikan penggunaannya agar tidak menimbulkan dampak negatif jangka panjang.
- Pengendalian Alami: Meliputi penggunaan pestisida nabati (misalnya, ekstrak nimba), penggunaan musuh alami (misalnya, predator alami hama), sanitasi kebun yang baik (membersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi), serta pengaturan pemupukan yang tepat untuk meningkatkan daya tahan tanaman.
- Pengendalian Kimiawi: Penggunaan pestisida kimia hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir dan harus sesuai dengan rekomendasi dosis dan cara aplikasi yang tepat. Pemilihan pestisida harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selalu baca petunjuk penggunaan pada label pestisida sebelum aplikasi.
Daftar Hama dan Penyakit Umum, Gejala, dan Penanganannya
Hama/Penyakit | Gejala | Penanganan Alami | Penanganan Kimiawi |
---|---|---|---|
Kutu Putih | Penampilan lapisan putih seperti kapas pada daun dan batang, pertumbuhan tanaman terhambat. | Penyemprotan air sabun, penggunaan predator alami seperti kepik. | Penggunaan insektisida yang sesuai rekomendasi. |
Ulat Penggerek Batang | Lubang pada batang, daun layu, pertumbuhan terhambat. | Pemangkasan bagian yang terserang, penggunaan perangkap cahaya. | Penggunaan insektisida sistemik. |
Antraknosa | Bercak cokelat kehitaman pada daun, buah, dan batang, buah membusuk. | Pemangkasan bagian yang terserang, penyemprotan fungisida nabati (misalnya, ekstrak biji buah mahoni). | Penggunaan fungisida kimia sesuai rekomendasi. |
Busuk Akar | Layu, pertumbuhan terhambat, akar membusuk. | Perbaikan drainase tanah, penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan kesehatan tanah. | Penggunaan fungisida tanah sesuai rekomendasi. |
Contoh Ilustrasi Hama dan Penyakit serta Gejalanya
Kutu Putih: Kutu putih terlihat seperti lapisan kapas putih yang menempel pada daun dan batang. Mereka menghisap cairan tanaman, menyebabkan pertumbuhan terhambat dan daun menguning. Dalam jumlah besar, kutu putih dapat menyebabkan kematian bibit mangga.
Antraknosa: Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak cokelat kehitaman pada daun, buah, dan batang. Bercak ini dapat membesar dan menyebabkan kematian jaringan tanaman. Pada buah, antraknosa menyebabkan pembusukan dan mengurangi kualitas buah.
Langkah-langkah Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Memilih bibit yang sehat dan bebas dari hama dan penyakit.
- Menjaga kebersihan kebun dengan membersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi.
- Memberikan pemupukan yang seimbang dan tepat untuk meningkatkan daya tahan tanaman.
- Melakukan penyemprotan fungisida dan insektisida secara preventif, sesuai rekomendasi.
- Melakukan pemantauan secara berkala untuk mendeteksi serangan hama dan penyakit sedini mungkin.
Perawatan Bibit Mangga Secara Berkala
Perawatan rutin sangat penting untuk memastikan bibit mangga tumbuh sehat dan produktif. Jadwal perawatan yang terencana akan membantu mencegah masalah dan menghasilkan pohon mangga yang kuat. Perawatan ini meliputi pemangkasan, penyiangan, penggemburan tanah, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar tanaman.
Jadwal Perawatan Rutin Bibit Mangga
Buatlah jadwal perawatan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan pertumbuhan bibit mangga. Secara umum, perawatan sebaiknya dilakukan secara berkala, misalnya setiap minggu atau dua minggu sekali, tergantung kebutuhan. Berikut contoh jadwal perawatan yang dapat Anda sesuaikan:
- Pemangkasan: Setiap 2-3 bulan sekali, atau saat dibutuhkan untuk membentuk tajuk.
- Penyiangan: Setiap minggu atau dua minggu sekali, untuk menghilangkan gulma yang bersaing dengan bibit mangga.
- Penggemburan Tanah: Setiap bulan, untuk meningkatkan aerasi dan drainase tanah.
- Pemupukan: Sesuai kebutuhan tanaman, ikuti petunjuk pada kemasan pupuk.
- Penyiraman: Sesuaikan dengan kondisi cuaca, pastikan tanah tetap lembap namun tidak tergenang.
Teknik Pemangkasan Bibit Mangga
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk yang ideal, meningkatkan sirkulasi udara, dan mencegah pertumbuhan cabang yang tidak produktif. Pemangkasan yang tepat akan menghasilkan pohon mangga yang kuat dan berbuah lebat. Gunakan alat pemangkasan yang tajam dan steril untuk menghindari infeksi.
- Pangkas cabang yang mati, sakit, atau rusak.
- Pangkas cabang yang tumbuh bersilangan atau saling mengganggu.
- Pangkas cabang yang tumbuh ke bawah untuk membentuk tajuk yang kokoh dan terarah ke atas.
- Jangan memangkas terlalu banyak sekaligus, karena dapat melemahkan bibit mangga.
Kebersihan Lingkungan Sekitar Tanaman
Kebersihan lingkungan sekitar tanaman sangat penting untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Lingkungan yang bersih akan membantu pertumbuhan bibit mangga yang optimal. Berikut beberapa tips menjaga kebersihan:
- Singkirkan gulma dan sampah organik di sekitar tanaman.
- Bersihkan daun-daun kering dan ranting yang jatuh.
- Lakukan penyemprotan pestisida alami jika diperlukan, sesuai petunjuk penggunaan.
Mengatasi Masalah Umum pada Bibit Mangga
Beberapa masalah umum yang mungkin dihadapi dalam memelihara bibit mangga antara lain serangan hama, penyakit, dan kekurangan nutrisi. Pengamatan rutin akan membantu mendeteksi masalah sejak dini.
Masalah | Gejala | Solusi |
---|---|---|
Serangan Hama (misalnya kutu putih) | Daun menguning, layu, adanya serangga pada daun | Semprot dengan insektisida organik atau gunakan metode pengendalian hama secara alami. |
Penyakit (misalnya penyakit busuk akar) | Daun layu, pertumbuhan terhambat, akar membusuk | Singkirkan bagian tanaman yang terinfeksi, perbaiki drainase tanah, gunakan fungisida jika diperlukan. |
Kekurangan Nutrisi | Pertumbuhan terhambat, daun menguning | Berikan pupuk sesuai kebutuhan tanaman, lakukan uji tanah untuk mengetahui kandungan nutrisi. |
Mengatasi Bibit Mangga Layu atau Terserang Penyakit
Bibit mangga yang layu atau terserang penyakit memerlukan penanganan segera. Tentukan penyebab kelayuan atau penyakit, lalu berikan perawatan yang tepat. Jika layu disebabkan oleh kekurangan air, sirami secara teratur. Jika disebabkan oleh penyakit, gunakan fungisida atau pestisida organik sesuai petunjuk.
Perlu diingat bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Perawatan rutin dan lingkungan yang bersih akan meminimalisir risiko bibit mangga layu atau terserang penyakit.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Berapa lama bibit mangga mulai berbuah?
Tergantung varietasnya, umumnya 2-5 tahun.
Bagaimana cara mengatasi bibit mangga yang daunnya menguning?
Periksa kemungkinan kekurangan nutrisi atau serangan hama. Berikan pupuk sesuai kebutuhan dan atasi hama jika ada.
Apa yang harus dilakukan jika bibit mangga terserang penyakit busuk akar?
Ganti media tanam, pastikan drainase baik, dan gunakan fungisida sesuai anjuran.
Bisakah bibit mangga ditanam di pot?
Ya, tetapi pilih pot yang cukup besar dan pastikan drainase baik.
✦ Tanya AI